Lansia Sering Mengantuk dan Kelelahan, Ini 7 Penyebabnya
Jika lansia banyak tidur, sering mengantuk, atau kurang energi dan tak ada penyebab lain, itu bisa menjadi tanda masalah kesehatan yang serius.
Mudah lelah bukan hal yang aneh ketika usia bertambah.
Tapi merasa mengantuk tiba-tiba atau tidak memiliki energi yang cukup untuk menjalani hari bisa menjadi tanda masalah kesehatan lain.
“Ada banyak penyebab kantuk yang dapat berkisar dari ringan hingga parah dan dapat terjadi secara tiba-tiba,” kata David Cutler, seorang dokter keluarga di California, Amerika Serikat.
“Meskipun normal untuk mengalami kelelahan setiap hari, perubahan besar dalam energi atau tak bisa tidur meskipun sudah melakukan langkah agar bisa istirahat dan perawatan diri mungkin memerlukan pemeriksaan medis lebih lanjut.” Berikut adalah tujuh penyebab di balik kantuk berlebihan yang tiba-tiba pada orang lanjut usia atau lansia yang dilansir dari Livestrong.
1.
Mulai pengobatan baruMengantuk adalah efek samping yang umum dari banyak obat bebas dan resep.
Efek ini menjadi lebih signifikan seiring bertambahnya usia: “Metabolisme tubuh dan konsentrasi lemak berubah seiring bertambahnya usia, membuat lansia lebih rentan terhadap efek samping obat tertentu berdasarkan mekanisme kerja obat,” kata Cutler.
2.
Menjalani perawatan medisPerawatan medis seperti kemoterapi atau radiasi dapat membuat merasa lelah dan mengantuk, menurut National Institute on Aging (NIA).
Orang juga akan merasa lebih mengantuk dari biasanya jika pulih dari operasi atau prosedur medis, kata Ankur Patel, seorang ahli geriatri yang berbasis di Richmond, Virginia, dan penulis Age Is Just a Number.
Tubuh tidak hanya mengeluarkan energi untuk penyembuhan, tetapi mungkin akan diberikan obat baru pasca-operasi yang dapat menyebabkan efek samping seperti kelelahan.
3.
InfeksiPenyakit seperti flu, radang paru-paru dan infeksi saluran kemih semuanya dapat membuat lelah, karena tubuh mengeluarkan energi ekstra untuk melawan kuman, kata Patel.
Dan terkadang masalah ini tidak terdiagnosis pada lansia.
“Karena lansia dapat memiliki gejala yang tidak jelas, pasien mungkin tidak berbicara dengan pengasuh atau dokter mereka,” tambah Patel.
4.
Cemas atau depresiEmosi yang luar biasa terkadang dapat bermanifestasi dalam gejala fisik seperti kelelahan ekstrem yang tiba-tiba, menurut NIA, dan depresi dapat menjadi lebih umum seiring bertambahnya usia.
“Lansia mungkin mengalami kesepian, kesedihan atau kecemasan tentang masa depan, yang sering tidak terdiagnosis dan dapat menyebabkan kelelahan,” kata Cutler.
5.
Kekurangan nutrisiKadar zat besi yang rendah, yang dapat terjadi ketika seseorang mengalami anemia defisiensi besi, dapat membuat seseorang merasa lesu dan lemah, menurut Mayo Clinic.
Begitu juga dengan kurang vitamin B12 dan vitamin D, kata Patel.
Kekurangan nutrisi ini dapat menyebabkan kelelahan dan kantuk pada orang-orang dari segala usia, lansia berisiko lebih tinggi tidak mendapatkan nutrisi yang mereka butuhkan.
6.
Sleep apneaSleep apnea dapat mengganggu pernapasan seseorang saat sedang tidur, menyebabkan mereka terbangun berkali-kali sepanjang malam tanpa disadari.
Hal ini dapat menyebabkan kantuk di siang hari yang berlebihan (bahkan setelah tidur malam penuh) bersama dengan perubahan suasana hati, kesulitan berkonsentrasi dan bangun dengan sakit kepala atau tenggorokan kering, menurut Food and Drug Administration (FDA).
Lasia berisiko lebih tinggi untuk kondisi tersebut/ “Seiring bertambahnya usia, otot-otot melemah, termasuk di leher dan saluran udara,” jelas Patel.
Hal ini dapat menyebabkan saluran udara terhambat saat tidur, yang menyebabkan gangguan pernapasan.
7.
Penyakit kronisKetidakseimbangan hormon, masalah jantung, kondisi paru-paru, gangguan autoimun, dan kanker memiliki gejala kelelahan, kata Cutler.
Jika lansia banyak tidur, sering mengantuk, atau kurang energi dan tak ada penyebab lain, itu bisa menjadi tanda masalah kesehatan yang serius.
LIVESTRONG