Perbedaan Kartu SIM Biasa dan eSIM yang Perlu Kamu Tahu
Embedded Subscriber Identification Module atau eSIM muncul sebagai salah satu pengaruh perkembangan teknologi dari SIM card (kartu SIM). Meskipun keduanya sama-sama bekerja sebagai kartu SIM, terdapat beberapa faktor yang membedakan keduanya. Karena eSIM tidak memiliki bentuk fisik, SIM ini pun terhindar dari bahaya kerusakan atau kehilangan. Ukuran eSIM pun sangat kecil dibandingkan kartu SIM sebelumnya, yaitu sekitar 6×5 mm dengan tebal 0,67 mm dan telah ditanam di dalam smartphone. Ini perbedaan lain antara eSIM dan kartu SIM biasa.
Penyimpanan Data
Penyimpanan data eSIM dengan kartu SIM pada umumnya berbeda. Jika pada kartu SIM biasa data akan tersimpan di kartu SIM seperti nomor kontak yang tersimpan. Namun di eSIM, data tersimpan di cloud yang dimiliki oleh provider yang menyediakan fasilitasi eSIM. Oleh karena itu, kamu dapat mengunduh data-data tersebut di cloud yang sudah disediakan. Hal ini juga dinilai positif, karena jika kartu SIM biasa akan mengalami kerusakan berarti data-data yang tersimpan akan hilang.
Tidak Mudah Diretas
eSIM tidak dapat mudah diretas seperti kartu SIM pada umumnya. Hal ini dikarenakan teknologi terbaru yang dimiliki oleh eSIM. Terdapat firewall yang harus ditembus oleh peretas untuk berusaha masuk ke eSIM dan mengontrol atau melihat data-data yang tersedia. Sedangkan untuk kartu SIM biasa, hal ini sayangnya tidak ada.
eSIM Mudah Ditemukan
Jika HP kamu hilang, maka eSIM dapat membantu kamu untuk menemukannya. Karena pihak provider dapat membantu melacak lokasi terakhir eSIM. Hal ini tentunya sangat membantu, karena pada kartu SIM tidak memiliki fitur seperti ini. Walau pun masih bisa dilacak, namun jika kartu fisik rusak, maka tidak akan bisa dilacak lagi.
Provider
Provider atau penyedia layanan eSIM di Indonesia belum begitu banyak dibandingkan dengan kartu SIM pada umumnya. Kamu dapat melihat promo-promo dan cara membeli eSIM yang disediakan oleh Smartfren di halaman resmi Smartfren eSIM.